Resensi Novel “Rasuk” - Risa Saraswati



Resensi Novel
Judul Buku : “Rasuk”
Penulis :Risa Saraswati
Penertbit/Tahun Terbit : Bukune/2015
Tebal buku : 332 halaman, 14x20 cm
Jenis buku : Fiksi-Horor
            Risa Saraswati merupakan penulis novel horror yang terkenal. Diantara deretan novel yang ia tulis, buku ini yang aku ambil. Alasannya, karena novel ini dari sinopsisnya membuatku lebih penasaran disbanding sinopsis novel yang lain. Novel Risa membuat merinding, betul sekali. Tapi di novel ini terasa beda, sangat berbeda. Sudah dirasa dari sinopsisnya. Aku selalu merinding disko setiap baca sinopsis (padahal masih sinopsis) novelnya, terutama novel tentang sahabat-sahabat ‘spesialnya’.
            Pada sinopsis diceritakan, seorang gadis bernama Langgir Janaka yang selalu merutuki nasibnya yang ia anggap sial, tak beruntung, penuh duka, dan menuduh Tuhan sangat tidak adil padanya. Ia selalu merasa iri dengan keberuntungan sahabat-sahabatnya, Sekar Tanjung yang merupakan anak angat keluarga berada, Inggrid si cantik-kaya raya, atau Lintang si Putri kesayangan keluarga kaya.
            Semua keluh kesah atas rasa bencinya terhadap kehidupannya, berubah menjadi sesuatu yang aneh-sekaligus mengerikan- saat Langgir dan sahabat-sahabatnya peri ke Karma injani. Sebuah tempat yang penuh misteri. Semenjak mereka berkunjung kesana, roh Langgir merasuki tubuh sahabat-sahabatnya satu-persatu. Menjalani kehidupan sahabatnya, rohnya miliknya, tapi tubuhnya bukan miliknya. Apakah ini akan menjawab rutukan nasib Langgir? Apa yang terjadi pada Langgir sebenarnya? Baca saja ya novelnya…..
            Jujur, ini novel Risa Saraswati yang aku baca pertamakali. Baru novel ini yang aku baca, yang lainnya belum. Nggak berani lebih tepatnya. Maklum, lebih suka genre fantasy, scifi, dan misteri daripaa horror. Waktu baca sinopsisnya, aku merasa ini bukan novel horror, yah nggak sepenuhnya horror. Begitu kubaca sampai habis. Saya benar-benar dibuat menganga, tertawa miris, merinding disko, nyaris nangis, pokoknya persaan bergani-ganti. Setiap bab nya, kita dibuat menyelami kehidupan karakter-karakternya.  Mau kasih bocoran, tapi nggak asik nanti.
            Setelah baca novel ini, kita akan dibuat merenung. Aku serius, aku beneran diam, dan introspeksi diri begitu selesai baca. Bahkan ada bab yang aku baca ulang, karena ceritaya ini sangat dekat dengan kehidupan kita. Adegan-adengannya itu tanpa kita sadari, pernah kita lakukan. Serasa disindir habis-habisan di novel ini. Yang bikin saya kagum, Risa berhasil mengemasnya dalam bentuk yang berbeda. Yang nggak serius banget menasehati kita (pembaca), peyampaian amanatnya tersirat, tapi sangat ngena dihati.
            Kalau aku ambil kesimpulan dari novel ini. Jangan pernah melihat sesuatu, dari satu sisi. Hanya dari sudut pandang satu orang(yaitu paling sering diri kita sendiri), tapi juga harus dari berbagai sisi. jangan merasa paling seddih, paling merana, karena Tuhan selalu memeliki jalan-Nya sendiri dalam memberi pelajaran pada kehidupan kita. Marah sedikit pada Tuhan, perkataanmu yang di dalam hati sekalipun akan terjawab suatu saat nanti. Jadi intinya, tetap selalu bersyukur dalam setiap keadaan apapun, dalam hidup kita. Orang bayak bersyukur hidupnya lebih bahagia. Asli. Hehehehe…. Dan untuk novel ini 9 dari 10 bintang. Joss…
PS : beberapa gambar di novel bikin merinding disko, wakakaka…..


Komentar

  1. Skuiy la cara resensi nya, banyak seluk beluk penulisan yang di berikan agar kelemahan dan kelebihan buku dapat di tulis secara jelas.

    Nice kak😊

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer