Resensi buku "Jejak Kehidupan di Planet Lain"
Halo pembaca... Saat ini saya akan membahas tentang sebuah buku yang menurut saya sangat hebat dan seru untuk dibaca. Buku dijamin tidak membosankan dan seru untuk dibaca. Buku karya Rohmat Haryadi ini cocok untuk para pembaca yang menyukai pengetahuan misterius, seperti halnya alien. Berikut resensinya:
Judul buku : Jejak Kehidupan di Planet Lain
Pengarang : Rohmat Haryadi
Penerbit : renebook, Jakarta
Tahun terbit : 2013
Tebal buku : 325 halaman
Dalam buku ini dibahas banyak hal tentang ilmu-ilmu astrinomi. Sekilas membaca judulnya, pasti membuat penasaran hati. dari awal bab buku ini dibahas tentang ramalan suku Maya tentang kiamat di tahun 2012. Awal berita itu muncul, cukup menghebohkan bukan? Namun dalam buku ini dibahas tentang seorang bocah dari Postdam, Jerman, yang menggegerkan jagat astronomi di tahun 2008. Dimana tahun ini masih belum heboh berita kiamat tahun 2012. Bocah itu membeberkan tentang asteroid Apophis yang diperkirakan akan menabrak bumi pada April 2029.
Dalam sebuah bab, dimana para seorang ilmuwan di Universitas Cornell, ia mencoba menyapa penghuni alam semesta lain diluar sana. Penelitian ini memakan biaya mahal, sehingga dihentikan. Dan masih banyak ilmuwan-ilmuwan cerdas lainnya yang mencoba menyapa tetangga kita.
Banyak hal-hal menarik yang dibahas di buku ini. Dari keseluruhan isi buku, memaparkan banyak pengetahuan baru tentang astronomi, dibahas begitu cerdik dan tidak membosankan. Membaca di bab awal, akan terus membuat kita ingin membacanya sampai akhir.
Ketika membaca buku ini, kita akan diajak bertanya-tanya. Bagaimana nanti jadinya bumi kita ini? Berapa lama kita bisa tetap tinggal di bumi ini? Apakah ada makhluk lain selain manusia dan seisi bumu di luar galaksi kita ini?
Selama ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang, manusia pasti akan menemukan banyak hal baru, di bumi ini ataupun di luar galaksi kita ini. Seperti impian para ilmuwan-ilmuwan hebat, yang ingin menyapa teman lain, sesama makhluk hidup yang tinggal di planet yang mirip dengan bumi. Setidaknya mereka bisa mendengar salam kita, untuk alam semesta.
Sekian resensi dari saya, terimakasih telah membaca. :)
Komentar
Posting Komentar