Resensi Novel : "BULAN" - Tere Liye







Judul  : Bulan
Penulis : Tere Liye
Penerbit, Tahun terbit : Gramedia, 2015
Jenis Buku : Fiksi remaja, Petualangan- Novel
Tebal buku :400 halaman, 20cm

Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas 10, dan dia salah satu teman baikku. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang sama, mendengarkan lagu-lagu yang sama, pergi ke gerai fast-food­, menonton serial drama, film dan hal-hal yang disukai remaja.
Tetapi ada sebuahh rahasia kecil Seli dan aku yang tidak pernah diketahui siapapun. Sesuatu yang kami simpan sendiri sedari kecil. Aku bisa menghilang dan Seli bisa mengeluarkan petir.
Dengan kekuatan itu, kami berpetualang menuju tempat-tempat menakjubkan.
Buku kedua dari serial “BUMI”

Setelah sekian lama punya buku ini, ternyata baru sekarang sempat nulis resensinya. Ternyata memang benar, menulis itu butuh komitmen yang kuat. Bukan seperti saya yang masih sering plin-plan, wkwkwkwk.
Bulan adalah seri kedua dari Bumi. Latar waktu adalah setelah petualangan Rain, Seli dan Ali yang nyasar ke Klan Bulan. Tanpa disangka-sangka, mereka kembali berpetualang ke Klan Matahari. Bersama Miss Selena, Av dan Ily. Mereka tak pernah tahu, apa yang mereka temui saat memasuki Klan Matahari.
Klan Matahari sedang mengadakan Festival Bunga Matahari tepat saat mereka melewati portal. Yang lebih mengejutkan, Ketua Konsil memilih Raib, Seli, Ali dan Ily sebagai peserta kesepuluh. Sebuah kejutan sekaligus kehormatan. Namun, dibalik keikutsertaan mereka dalam festival tahunan itu. Ada rencana jahat dipersiapkan, untuk membuka portal menuju tempat terlarang antar-klan.
Sekali lagi Tere Liye membuat ketegangan, keseruan, dan rasa haru dalam seri kedua BUMI ini. Setelah tiga orang sahabat nyasar ke Klan Bulan. Kali ini petualangan seru Festival Bunga Matahari. Mereka diuji ketahanannya dalam alam liar, merasakan bahasa alam, berinteraksi dengan rakyat Klan Matahari yang jauh dari pusat kota Ilios yang megah dan modern. Seolah-olah, seri Bulan ini menggambarkan sesuatu yang dekat sekali dengan kehidupan nyata. Sekalipun latar cerita adalah dunia parallel.
Dalam seri ini, akan diungkap sedikit demi sedikit bagaimana dunia parallel terbentuk, walau petunjuknya sangaat sedikit(tapi kalau kalian sudah punya bukunya komplit sampai BINTANG, semuanya sangatlah terkait dan mempunyai benang merah), diungkap sedikit sekali siapa Raib itu, dan berbagai petunjuk dari tokoh penting serial BUMI ini.
Fuuh… dibikin tegang ketika mereka bertarung dengan makhluk-makhluk Klan Matahari. Saya naksir sama Ily, di sini dia digambarkan sebagai sosok yang gagah, charming, ahli dalam mempertahankan hidup di alam liar dan tampan(tentu saja).
AWAS SPOILER!!!!
Sukaaaaak…. Sekali pas bagian dimana mereka menemukan lading perdu Hana. Peternak lebah tradisional yang hidup menyendiri bersama lebah-lebah yang ia ternakkan. Lebah penghasil madu yang bisa bercahaya saat malam hari. Seukuran kepalan tangan orang dewasa (bayangin ketemu lebah segede itu, disengat segede apa ya sengatannya? Eh) dan ramah terhadap siapapun. Hana yang pernah kehilangan anak kesayangannya saat Festival Bunga Matahari ratusan tahun lalu, memutuskan hidup tanpa kemajuan teknologi seperti di kota Ilios. Ia hidup benar-benar dengan alam. Ia bahkan bisa memahami bahasa lebah!! Bahasa alam sesungguhnya!!
Salah satu bagian cerita, saat Raib dan Hana berkomunikasi dengan bahasa alam. Uniknya, Raib ini tidak menyadari percakapannya dengan Hana menggunakan bahasa alam. Seli dan Ali bahkan tidak memahami percakapan mereka, hanya mendengar suara gerungan, desisan dan suara-suara aneh dari Hana serta Raib.
Sejak dari lading perdu dan rumah Hana, Raib seperti diaktifkan kemampuan komunikasinya dengan alam sekitar. Ia bisa melihat alam di sekitarnya seakan berbicara dengannya lewat bahasa yang… susah dijelaskan.
Bagian dari cerita serial BUMI yang tidak bisa dijelaskan secara ilmiah.
Tapi, dari sinilah saya jadi sadar. Hana adalah contoh manusia yang sangat dibutuhkan untuk bumi saat ini. Yang tidak serakah mengambil hasil alam, menghormati setiap makhuk hidup, tidak merusak alam, dan baik kepada sesame manusia.
Ini kata-kata Hana yang jadi favorit saya :
“Kamu tidak membutuhkan kekuatan besar, atau senjata terbaik untuk menemukan bunga matahari pertama mekar. Kamu cukup memiliki keberanian, kehormatan, ketulusan dan yang paling penting, dengarkan alam liar tersebut. Degarkanlah mereka, hewan-hewan berlarian diatas tanah. Burung-burung terbang. Suara dedaunan. Kelepak dahan-dahan. Dengarkanlah mereka,maka mereka akan menuntunmu dengan baik”
Setiap seri Bumi, aka nada tokoh yang serakah dan aka nada tokoh yang baik. Dan di novel ini, ada tokoh yang serakah terhadap kekuasaan. Yang ingin menguasai seluruh Klan bersama makhluk paling ditakuti antar-klan. Baca aja deeh novelnya. Dijamin seru!
Katanya Tere Liye berhenti nulis novel ya? BINTANG udah terbit. Ada seri lanjutannya juga, KOMET. Entah kapan terbitnya. Semoga bisa kebeli.
Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat!!

Komentar

Postingan Populer