Resensi Novel : Tokaido Inn - Dorothy & Thomas Hoobler

Judul  : Tokaido Inn (Mimpi Samurai, Pencurian Rubi, dan Siasat Kabuki) [Terjemahan]

Penulis : Dorothy & Thomas Hoobler

Penerbit, Tahun terbit : Dastan Book, 2008

Jenis Buku : Novel

Tebal buku :368 halaman, 11x8 cm

Sebelumnya, novel ini sudah lama aku punya. Tapi, entah kenapa ingin saja membuat resensinya. Aku juga lama tidak membaca ulang novel ini.

Jepang abad ke-18 zaman Tokugawa. Seikei Konoike, seorang anak pedagang berusia empat belas tahun, ingin menjadi seorang samurai. Namun, system feudal pada masa itu tidak memungkinkan orang berpindah kasta.

Sebuah batu rubi yang akan dipersembahkan Tuan Hakuseki kepada Shogun menghilang ketik ia menginap di Tokaido. Analisis Seikei tentang kejadian tersebut menarik perhatian Hakim Ooka, orang yang bertugas menyelidiki kasus itu. Hakim Ooka pun mengajak Sekei untuk membantu penyelidikan.

Sekaranglah kesempatan Seikei untuk menjadi seorang samurai. Mampukah Seikei menempuh jalan samurai? Bisakah kasus tersebut diungkap? Petualangan pun dimulai. Ternyata ada kisah lain dan rencana pembalasan dendam di balik kasus tersebut…

Membaca novel ini, kita akan dibawa dengan petualangan remaja laki-laki yag merupakan anak seorang saudagar yang bermimpi menjadi samurai. Sebuah kejadian membawanya dalam mimpi yang ia inginkan. Rasa penasaran Seikei, adalah rasa penasaran kita sebagai orang awam, terhadap perjalanan mengungkap kejahatan. Seorang Seikei yang selama 14 tahun hidup menjadi anak saudagar. Tiba-tiba kisah hidupnya berubah, menjadi kaki tangan seorang hakim terkenal yang cerdik. Hakim Ooka. Hakim bertubuh gempal, tapi memiliki mata yang teliti terhadap kasus yang ia tangani.

Susah untuk berhenti membaca kisah Seikei dan Hakim Ooka ini. Rasanya, seperti membaca Sherlock Holmes versi Jepangnya. Unsur budaya khas Jepang era Shogun sangat kental. Geisha, upacara minum teh ala Jepang, tradisi Shinto hingga semangat jiwa samurai.

Sebenarnya, Seikei seperti orang ke dua dalam kisah ini. Menurutku, tokoh utamanya adalah Hakim Ooka. Walau Seikei teliti dan cermat, ia juga bisa menyusun kesimpulan yang berbeda dari kebanyakan. Tetapi kejelian Hakim Ooka dalam mengungkap kasus adalah hebat. Seakan, Hakim Ooka (yang dideskripsikan bertubuh gempal) bisa membaca rencana penjahat, kearah mana kasus akan mengalir, hingga kemungkinan-kemungkinan lainnya. Kalau membaca kisah ini, seperti tak asing. Yap, seakan membaca Sherlock Holmes berbalut budaya Jepang, dengan sudut pandang sangat berbeda. Kecerdikan Hakim Ooka juga berbeda dengan Holmes. Mungkin karena latar budaya, budaya samurai dalam kisah ini sangat membara.

Novel ini sangat aku rekomendasikan untuk pembaca yang menyukai novel misteri, kasus-kasus detektif, kalian tidak akan pernah bisa berhenti membacanya. Hehehe…

Untuk awal-awal kisah sebenarnya agak membosankan, karena kebanyakan penggambaran sosok Seikei seperti apa. Tapi bab selanjutnya, sangatlah seru!

Terima kasih sudah membaca resensiku, semoga bisa membantu…

Note :

Novel ini setahuku ada serinya, sampai 3 novel. Novel ke 2 akan aku tulis resensinya segera.