Review Novel : Imprisonement - Akiyoshi Rikako
Blurb Novel :
Yukie sudah kewalahan merawat anak
sambil bekerja. Ia memutuskan untuk resign
dan mala mini adalah malam terakhirnya. Ia menitipkan putrinya kepada suaminya
di rumah.
Akan tetapi, suminya tidak membalas
pesa, tidak pula menjawab telepon. . . .
~~~**~~~
Judul :
Imprisonment
Penulis : Akiyoshi Rikako
Penerbit, Tahun terbit : Penerbit Haru, Desember 2023
Jenis Buku : J-Lit
Genre : Psikologi Thriller, Fiksi Kriminal
Tebal buku :276 hlm, 19 cm
~~~~**~~~~
Another Akiyoshi
Rikako’s Novel. Saking keponya aku dengan karya-karya beliiau yang lain, aku
sudah jatuh cinta dengan cara Akiyoshi sensei yang selalu berhasil membuat tak
berhenti membalikan halaman. Imrisonment adalah novel terbaru Akiyoshi sensei
yang diterbitkan Penerbit Haru Desember 2023 ini. Iya, novel ini benar-benar
fresh baru saja terbit.
Jadi, aku beli novel
ini bersamaan dengan Cinderella Addiction (yang reviewnya ada di postingan
sebelum ini) di official store-nya Penerbit Haru, tepat saat live. Soalnya bisa
dapat diskon, ehehehehe. Aku baru tahu dari host live, ternyata Imprisonment
baru aja selesai Pre-Order dan ini jadi bahan pembicaraan pecinta novel
misteri. Karena banyak yang rebutan PO. Syukurlah aku dapat novelya juga, plus
dapat diskon. Beberapa bookstagramer yang aku ikuti juga udah nge-review novel
ini. Imprisonment se-menggoda itu.
Akhirnya, aku selesai
baca novel ini seharian. Seperti biasa, novel Akiyoshi sensei memang akan
membuat kalian menyelesaikan membaca novelnya dalam sekali duduk.
Imprisonment
adalah novel yang kali ini mengambil tema dunia keperawatan. Yukie sebagai
tokoh utama berprofesi sebagai perawat junior di sebuah rumah sakit di bagian
penyakit pernapasan. Pekerjaanya yang super sibuk ditambah ia mengambil shift
malam demi mendapatkan tunjangan tambahan, membuatnya merasa sangat lelah.
Pertengkarannya dengan sang suami di rumah juga menambah tekanan pada
mentalnya. Apalagi Yukie memiliki anak yang baru berusia satu tahun, tentu saja
membutuhkan perhatian lebih dan penjagaan ekstra. Suaminya di sisi lain sedang
memiliki masalahnya sendiri, yang selalu merasa dibebankan kewajiban mengurur
rumah oleh Yukie.
Kehidupan rumah tangga
Yukie yang penuh tekanan akhirnya memuncak menjelang malam natal. Membuat
perempuan itu memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaanya, agar bisa
fokus mengurus anaknya dan juga memperbaiki hubungannya dengan sang suami. Maka
ia perlu mengambil shift terakhirnya dan mengerjakan semuanya dengan sebaik
mungkin, agar bisa berpamitan dengan tenang kepada rekan-rekan kerjanya. Maka
itu, Yukie menitipkan Maiko anaknya pada sang suami, hingga shift malamnya
selesai dan kembali ke rumah. Agar mereka bertiga bisa merayakan natal bersama.
Tentu saja kisahnya
tidak akan sesederhana itu bukan? Akiyoshi sensei tidak akan membiarkan
tokohnya hidup dengan tenang. Rencana-rencana yang sudah dibuat tokohnya pasti
buyar dengan plot kelam. Kejam memang beliau ini, tapi kalau tidak begitu aku
jadi tidak tertarik baca :D
Kisah Imprisonment kali ini lebih intens
serta padat dibandingkan dengan Cinderella Addiction maupun novel lain dari
Akiyoshi sensei. Kisahnya beriringan antara apa yang Yukie lalui selama
menyelesaikan shift terakhirnya di rumah sakit dengan apa yang suaminya alami
di rumah saat menjaga Maiko, anak mereka. Setiap alur dari masing-masing tokoh
dijahit rapih dan mengesankan, mempertahankan suasana tegang dan kelam.
Membacanya membuat kita tak sabar melihat Yukie bisa segera pulang.
Pada awal bab, agak
sedikit membosankan karena nyaris penuh dengan penjelasan Yukie tentang dunia
keperawatan, pasien-pasien yang rawat selama bekerja di rumah sakit tersebut,
konflik antara Kepala Perawat dan dirinya, selipan kisah haru dari salah satu
pasien terlama yang ditanganinya, serta sebuah kisah creepy dari seorang pasiennya yang membuat Yukie sampai harus
bersembunyi sejenak di divisi lain. Penggambaran dari profesi perawat dari POV
Yukie cukup detil dan tidak berat dibaca sebenarnya, apa yang dialami si tokoh
utama ini selama menjalani profesinya menjadi informasi ringan bagi pembaca.
Ternyata menjadi seorang perawat itu berat dan melelahkan, penuh tekanan serta
harus teliti dengan semua prosedur medis yang harus dilakukan kepada setiap
pasien, begitu juga saat membuat catatan medis pasien setelah melakukan
tindakan, juga saat mengecek keadaan pasien secara berkala. Membacanya saja
terasa melelahkan, jadi rasa sumpek yang dialami Yukie tersampaikan dengan baik
kepada pembaca.
Memasuki pertengahan
saat konflik mulai terasa intens, POV beralih pada suami Yukie yang berada di
rumah. Pembaca akan diajak menyelami pikiran suami Yukie selama menikah
dengannya, juga konflik tentang rasa lelah yang dialami sang suami selama
mengurus rumah dan mengurus anaknya, yang bagi sang suami itu adalah “membantu
Yukie”. Pada bagian POV sang suami, terasa sekali Akiyoshi sensei menyelipkan
topik tentang peran suami istri dalam rumah tangga, tentang bagaimana pandangan
pasangan-pasangan di Jepang pada umumnya mengenai topik tersebut, bahwa istri
memang seharusnya mengurus rumah dan anak. Suami bekerja dan sesekali membantu
istri mengurus anak juga rumah. Selain itu, di beberapa bab juga diselipkan
mengenai topik rendahnya angka kelahiran di Jepang yang menjadi pembahasan
hangat akhir-akhir ini. Hal tersebut ternyata mempengaruhi di berbagai aspek,
seperti rumah sakit tempat Yukie bekerja yang kekurangan tenaga medis, padahal
jumlah pasien selalu banyak. Suami Yukie yang seorang dokter residen juga
mengeluhkan hal sama.
Akiyoshi sensei
sepertinya ingin memberikan gambaran bahwa permasalahan mengenai menurunnya
angka kelahiran di Jepang adalah fenomena gunung es, berkaitan dengan banyak
hal termasuk tentang bagaimana pandangan pasangan suami-istri di Jepang
mengenai peran masing-masing dalam kehidupan rumah tangga. Berbagai aspek dari
permasalahan tersebut dibahas tipis dan ringan dalam cerita ini, menunjukkan
bahwa isu tersebut cukup serius. namun tenang saja, novel ini tidak banyak
membahas/tidak berfokus mengenai hal tersebut. Hanya saja, aku merasa isu yang
diangkat dalam novel ini menarik, berbeda dengan novel Akiyoshi sensei yang
lain. Vibe-nya terasa seperti
Scheduled Suicide Day yang membahas tentang fenomena bunuh diri dengan bahasa
ringan dan tidak menyeramkan. Bedanya Imprisonment
dibahas dengan dewasa dan cukup kelam.
Setelah ini, akan ada
ulasan yang kemungkinan mengandung SPOILER. Kalian bisa berhenti membaca sampai
di sini jika tidak ingin kena SPOILER.
Konflik Imprisonment berpusat pada suami Yukie
yang dalam POVnya di novel ini, diserang saat sedang membuang sampah ke lantai
bawah huniannya. Kemudian ia dibawa ke rubanah oleh sang penculik, hingga
disiksa untuk dihilangkan nyawanya. Suami Yukie berusaha keras untuk bertahan
hidup, sebab dalam pikirannya ia ingin bisa bertemu dengan Maiko anaknya. Ia
sangat khawatir dengan Maiko yang memiliki asma bisa saja tiba-tiba kambuh dan
tak ada yang menolong selama ia diculik.
Selama suami Yukie
diculik inilah, lapis demi lapis fakta dikupas. Tentang siapa si penculik,
motif penculik, dan apa hubungan si penculik dengan Yukie. Semua itu beriringan
dengan POV Yukie di rumah sakit. Sehingga harus cukup teliti membacanya agar
bisa mendapatkan petunjuk.
Hal yang menjadi twist
adalah tentang bagaimana permainan POV ini membuat kita menjadi berfokus pada hal
lain, sebab yang sebenarnya terjadi adalah ada dua penyerangan. POV yang selama
ini ditunjukkan pada pembaca adalah POV yang jauh berbeda dari bayangan kita.
Aku tidak berani banyak SPOILER karena twist-nya akan menjadi kosong kalau
dibongkar. Kalian harus baca sendiri Imprisonment,
biar mengerti rasanya dibuat ‘ngang-ngong’ oleh trik POV.
Permainan POV sedari
awal menjadi kunci untuk memahami konflik dari novel ini. Karena twist-nya akan
membuat menganga, membagongkan. Sebab, di awal POV memang lebih banyak dari
Yukie. POV yang lain tidak begitu dieksplore dan dibuat mendetil. Sehingga
pembaca akan terkecoh dengan clue yang disebar di awal.
Imprisonment membawa
kisah berbeda, isu yang berbeda, plot yang berbeda serta trik penulisan POV
yang menjebak. Paket lengkap untuk kisah psikologi thriller yang mencekam. Perasaan
pembaca akan dibolak-balik, kita juga akan diajak berpikir saat membaca POV
‘suami Yukie’ selama diculik dan mencoba meloloskan diri, kemudian ditutup
dengan mulut yang menganga saat membaca bagian akhirnya. Seperti biasa,
Akiyoshi Rikako berhasil membuat kisah yang memuaskan untuk dibaca dan tak bisa
berhenti membalik halaman novelnya. 8,5/10 dari aku untuk Imprisonment.
Mulai membaca : 3
January 2024
Selesai membaca : 4
January 2024
Komentar
Posting Komentar